Sabtu, 15 Oktober 2016

INDEX

Nama   : Ita Mafajatul Aliyah
NIM    : 2225150074
Jurusan : Pendidikan Matematika


1. Mengapa kita harus belajar filsafat...???
2.  VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL
3.  RELEFANSI FILSAFAT
4.  Gambaran Muram Pendidikan
5.  Mengartikan Suatu Filsafat
6.  Sertifikat Seminar
7.  Kesalahpahaman tentang Tujuan Filsafat
8.  Ilmu di Zaman Revolusi Modern
9.  Filsafat Bukan Sekadar Latihan Semantik
10.  METODE MEMPELAJARI FILSAFAT
11.  Pokok Pikiran Immanuel Kant
12.  Komponen Kurikulum
13.  Pengembangan Kurikulum
14.  Aspek Psikomotorik Dalam Belajar
15.  Aspek Afektif Dalam Belajar
16. Aspek Kogntif Dalam Belajar
17.  Sikap Afektif Dalam Perwujudan Perilaku Belajar
18.  Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat Dalam Belajar
19.  Berpikir Rasional dan Kritis Dalam Belajar
20.  Inovasi Belajar
21. Kreatifitas Belajar
22.  Perwujudan Perilaku Belajar
23. Konsep Diri
24.  Faktor yang mempengaruhi belajar
25.  Full Day School
26.  LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
27.  Implementasi Kurikulum 2013
28.  Pengaruh Bimbingan Konseling Terhadap Psikologi Siswa
29.  Cara Mendiagnosa Masalah Belajar dan Mengatasinya
30.  Kesulitan belajar
31. Hambatan Belajar
32. Cinta
33.  Dialog Adalah Komunikasi Dan Interkomunikasi
34.  Dialog Sebagai Proses Pendidikan
35.  Dominasi dunia melalui dialog
36.  Hubungan Ilmu dengan Budaya
37.  Kesadaran Sebagai Titik-Tolak, Proses Dan Titik- Tuju Pendidikan
38.  Pemikiran Kritis
39.  PERHUBUNGAN DIALOGIS
40.  Proses Humanisasi sebagai titik-tolak dan titik-tuju pendidikan
41.  Upaya dalam Inovasi Pendidikan
42.  Tujuan pengajaran matematika
43.  Tujuan Pendidikan: Suatu Tinjauan
44.  Tujuan Inovasi Pendidikan
45.  Tinjauan Kritis Dari Analisis Williams
46.  Teori Perry
47.  Sasaran Inovasi Pendidikan
48.  Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
49.  Penilaian Teori Perry dan Alternatif-nya
50.  Pandangan Etika
51.  Metode Filsafat Pendidikan Islam
52.  Masalah-masalah dan Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan
53.  Macam-macam Absolutisme
54.  Kedudukan epistemologis dan etika 
55.  Inovasi Pendidikan
56.  Filsafat Pendidikan Islam
57.  Filosofi Khusus Matematika
58.  Apa Yang Anda Ketahui Tentang Filsafat Islam
59.  Fenomenologi Sebagai Metode Ilmu
60.  Tokoh-tokoh Fenomenologi
61.  Jenis-Jenis Tradisi Fenomenologi.
62.  Fenomenologi
63. Kelebihan dan Kekurangan Filsafat Fenomenologi
64.  Susunan Ilmu Pengetahuan
65.  Tiga Zaman Perkembangan Pemikiran Manusia
66.  Agama Humanitas
67.  Prinsip-Prinsip Keteraturan Sosial
68. Hukum Tiga Tahap
69.  Perspektif Positivistik Tentang Masyarakat
70.  Positivisme
71.  Aliran Filsafat Perancis "Auguste Comte"
72.  Filsafat Sosial Dan Sosiologi
73.  Aliran Empirisme Filsafat
74.  FILSAFAT MANUSIA
75.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
76.  Faktor Internal yang Mempengaruhi Proses Belajar
77.  Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar
78.  EKSISTENSIALISME
79.  DUALISME
80.  Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya
81. Bahan Materiil Dan Formil Filsafat Sosial
82.  Aliran Rasionalisme Filsafat
83.  Perilaku Sosial Sebuah Kebenaran?
84.  AGAMA DAN FILSAFAT
85. Awal Penciptaan Filsafat
86.  MANUSIA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
87.  Macam-Macam Gangguan Kesehtan Mental
88. KONSEP KEHIDUPAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU
89.  Kesehatan Mental Pada Anak
90.  Kedudukan Filsafat Bagi Kehidupan Manusia
91.  Mengimplementasikan Kurikulum 2013
92.  IDEALISME
93. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
94.  Hubungan Filsafat dengan Agama
95.  FILSAFAT VS PENDIDIKAN
96.  Monisme
97.  Objek Ilmu Filsafat
98.  Permasalahan Pendidikan di Indonesia
99.  PLURALISME
100.  Psikologi Perkembangan dan Manfaatnya
101. Filsafat Sosial dan Ruang Ligkupnya
102.  Teori-teori Perkembangan Peserta Didik
103.  Awal Penciptaan Filsafat
104.  MANUSIA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
105.  Macam-Macam Gangguan Kesehtan Mental











 

Rabu, 12 Oktober 2016

Mengartikan Suatu Filsafat

 Kata filsafat berasal dari kata “philosophia” (bahasa Yunani), diartikan dengan “mencintai kebijaksanan”. Sedangkan dalam bahasa Inggris kata filsafat disebut dengan istilah “philoshophy”, dan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah “falsafah”, yang biasa diterjemahkan dengan “cinta kearifan”. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijkasanaan. Sedangkan orang yang berusaha mencari kebijaksanaan atau pecinta pengetahuan disebut dengan filsuf arau filosof.
            Sumber filsafat adalah manusia, dalam hal ini akal dan kalbu manusia yang sehat yang berusaha keras dengan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran dan akhirnmya memperoleh kebenaran.
            Proses mencari kebenaran itu melalui berbagai tahap. Tahap pertama manusia berspekulasi dengan pemikirannya tentang semua hal. Tahap kedua, dari berbagai spekulasi disaring menjadi beberapa buah pikiran yang dapat diandalkan. Tahap ketiga, buah pikiran tadi menjadi titik awal dalam mencari kebenaran (penjelajahan pengetahuan yang didasari kebenaran), kemudian berkembang sebgaia ilmu pengetahuan, seperti matematika, fisika, hukum, politik, dan lain-lain.
            Banayak para ahli yang mengartikan tentang filsafat, banyak definisi, konsepdi, dan interpretasi mengenai filsafat dari berbagai ahli yang merumuskan bahwa filsafat berhubungan dengan bentuk kalimat yang logis dari bahasa keilmuan, dengan penilain, dengan perbincangan kritis, pra anggapan ilmu, atau dengan ukuran baku tindakan. Setiap filosof dari suatu aliran filsafat membuat perumusannya masing-masing agar cocok dengan kesimpulanya sendiri. Berbagai perumusan itu tidak serta merta dapat dikatakan bahawa yang satu benar dan yang lainnya salah.
            Menurut hemat saya filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang masalah-masalah yang muncul dan berkenaaan dengan segala sesuatu sehingga dikatakan sebagai mother of science. Filsafat berisikan materi maupun  immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang sebenarnya, mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta berpikir secara rasional logis, mendalam dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, filsafat tersebut bukan hanya sebuah kajian yang sebtas pada ilmu saja(science of science), tetapi filsafat dapat diperhunakan untuk memberikan inspirasi dan aspirasi dalam mencari solusi pemecah masalah yang di hadapi manusia. Dengan bantuan ilmu filsafat akan ditemukan cara atau solusi yang paling elegan guna dapat memecahkan persoalan yang rumit, yang mungkin tidak bisa diselesaikan dengan bantuan disiplin lain.
            Banyak persoalan yang bisa didekati melalui bantuan filsafat ini, terutama berkaitan dengan hal-hal yang bersifat teoritis, paradigma, dan pandangan (view), perkembangan ilmu pengetahuan (knowledge), perkembangan pemikiran (ratio), kajian ilmiah (scientific), masalah-masalah yang berkaitan dengan kebijakan (policy), peraturan (rules), keputusan (judgment), perundang-undangan, dan lain-lain. Kesemuanya sangat membutuhkan pandangan dan bantuan dari ilmu filsafat. Dengan bantuan filsafta, segala persoalan yang muncul dapat dikaji lebih mendalam, utuh, sistematis, dan fleksibel, karena memang pada dasarnya filsafaty ingin menyelesaikan permasalahan secara lebih mendalam, kritis, rasionla, logis, dan tuntas sampai ke akar-akarnya (radikal).
            Manusia sebagai makhluk yang istimewa, yang memiliki potensi ruh, jiwa, dan akalnya manusia mampu menjadi makhluk yang lebih mulia kedudukannya dari makhluk lainnya. Dengan akalnya manusia mampu berfikir, bernalar, dan memahami diri serta lingkungannya, berefleksi tentang bagaimana ia sebaguu seorang manusia memandang dunianya (world views) dan bagaimana ia menata hidupnya (life skill). Karena kemampuan dalam menggunakan nalarnya, manusia dapat mengembangkan pengetahuan dengan baik. Dan salah satu bidang keilmuan yang membelajar manusia untuk dapat mengoptimalkan akalnya adalah filsafat. Filsafat adalah sebuah disiplin ilmu logis yang membutuhkan refleksi dan pemikiran sistematis logis dengan secara aktif menggunakan intelek dan rasio.
            Pada zaman modern seperti sekarang ini yang menjadi penyebab timbulnya filsafat adalah karena adanya kesangsian. Apa yang dimaksud dengan sangsi? Sangsi itu setingkat di bawah percaya dan setingkat di atas tidak percaya. Apabila manusia menghadapi suatu pertanyaan, mungkin ia akan percaya atau tidak percaya.
            Salah satu bentuk syukur kita terhadap anugerah besar tersebut asalah memanfaatkan dan mendayagunakan segala potensi yang dimiliki manusia, terutaman potensi akal. Pendayagunaan akal tersebut dapat dilakukan melalui pembelajaran filsafat. Karena dengan filsafat kita sebagai manusia mampu berpikir, bernalar, dan memahami diri serta lingkungannya, dan berefleksi tentang bagaimana kita sebagai seorang manusia memandang dunia dan menata kehidupan yang lebih baik dan optimal.

            Persoalannya adalah banyak orang yang enggan untuk belajar filsafat. Penyebabnya adalah karena adanya anggapan bahwa filsafat adalah salah satu ilmu yang sulit dipelajari dan dipahami. Padahal sesengguhnya tidak, belajar filsafat bisa sangat menyenangkan, sebagaimana dikemukakan oleh Ahmad Tafsir (2002: 46) bahwa munculnya anggapan mempelajari filsafat itu susah, dikarenkan adanya kesalahan dalam memulai mempelajari ilmu tersebut. Beliau menyarankan, mulailah terlebih dahulu mempelajari pengantar filsafat, lalu ketahuilah sistematikanya, setelah itu barulah Anda membaca buku-buku filsafat. Filsafat tidak sulit karena filsafat adalah pemikiran. Dan setiap orang memiliki alat untuk berpikir. 

Mengapa kita harus belajar filsafat...???

Seiring dengan kelangsungan hidup manusia, dimana manusia membutuhkan makanan, tempat tinggal dan lain-lain agar manusia tetap hidup dan mampu beraktivitas sebagaimana mestinya. Dan seiring berjalannya waktu, setiap orang pasti bertanya “mengapa saya harus makan? Mengapa saya harus belajar? Mengapa saya harus bekerja? Mengapa saya harus melakukan ini dan itu?”, pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan yang  filosofis dan menjadi pertanyaan yang umum ditanyakan oleh setiap orang. Semua pertanyaan tersebut berkaitan dengan ilmu pengetahuan, nilai dan kehidupan. Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut dibutuhkan ilmu yang mampu mmengulasnya, yaitu dengan mengetahui makna dan arti penting filsafat.
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata phylos dan sophiaPhilos artinya cinta yang sangat mendalam dan sophia artinya kearifan atau kebajikan.  Jadi arti filsafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebajikan.  Filsafat juga diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya.  Dalam pengertian lain filsafat diartikan sebagai interpretasi atau evaluasi terhadap apa yang penting atau apa yang berarti dalam kehidupan. Filsafat dapat dipelajari secara akademis, diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya (radial)  mengenai segala sesuatu yang ada (wujud).  Filsafat mencoba mengajukan suatu konsep tentang alam semesta secara sistematis dan inklusif dimana manusia berada di dalamnya. Oleh karena itu, filosof lebih sering menggunakan intelegensi yang tinggi dibandingkan dengan ahli sains dalam memecahkan masalah-masalah hidupnya. Para ahli berpendapat mengenai arti filsafat, diantaranya yaitu :
1.      Menurut Plato (472SM – 347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur nurid Socrates dan guru Aritoteles, mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang berminta mencapai kebenaran yang asli.
2.      Menurut Aristoteles (384 Sm – 322 SM) mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda)
3.      Menurut Immanuel Kant (1724 – 1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu “apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika); “apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika); “ sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi).
Filsafat diartikan sebagai science of science, dimana tugas utamanya memberi analisis secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep-konsep sains, mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian pengetahuan.  Dalam pengertian yang lebih luas, filsafat mencoba mengintegrasikan pengetahuan manusia yang berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang komprehensif tentang alam semesta, hidup, dan makna hidup. Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia yang memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan dan menemukan eksistensinya. Dalam kegiatan ini manusia akan berusaha untuk mencapai kearifan dan kebajikan.  Kearifan merupakan buah yang dihasilkan filsafat dari usaha  mencapai hubungan-hubungan antara berbagai pengetahuan, dan menentukan implikasinya baik yang tersurat maupun tersirat dalam kehidupan.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren tentang suatu bidang tertentu atas realitas/ kenyataan. Artinya, terdapat perbedaan yang mendasar antara pengetahuan (knowledge) dengan ilmu pengetahuan (science) yaitu, bahwa pengetahuan lebih berkarakteristik spontan sedangkan ilmu pengetahuan lebih sistematis. Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang sangat erat dan tak terpisahkan. Filsafat dan  ilmu pengetahuan adalah satu kesatuan, filsafat mencakup segala pengetahuan, karena filsafat merupakan ibu dari suatu ilmu apapun dan merupakan suatu pengetahuan yang metodis,sistematis dan koheren.
Yang membedakan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan adalah bahwa filsafat mencakup segala macam pengetahuan dan mempelajari segala bentuk realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya membatasi wilayahnya dengan hanya membahas satu realitas tertentu saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa filsafat merupakan induk dari segala ilmu atau mather scientiarium. Filsafat merupakan inti dari pandangan hidup seseorang terhadap suatu ilmu. Kenapa disebut sebagai mother of science? Karena dari ilmu filsafat tersebut seseorang akan mengembangkan ilmu yang ada. Melalui filsafat dia akan mengetahui banyak hal yang sebelumnya belum terungkap dalam teori. Filsafat akan mengembangkan wawasan seseorang akan hal-hal yang baru, bahkan ddapat muncul ilmu-ilmu baru. Pada intinya, filsafat akan menambah wawasan seseorag sehingga akan menimbulkan hal-hal baru bahkan akan muncul ilmu-ilmu baru dari pengembangan wawasan ilmu filsafat tersebut. Jadi, tanpa filsafat tak akan ada lahir ilmu-ilmu yang dapat kita pelajari saat ini.


Rabu, 05 Oktober 2016

VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL


            Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan bangsa ini terutama di Indonesia.  Pendidikan dapat mempengaruhi dan merubah kelangsungan hidup seseorang dan memberikan peluang untuk meningkatkan mutu kehidupan seseorang. Untuk mendapatkan tingkat mutu kehidupan yang lebih baik, pendidikan senantiasa harus di perbaharui dan harus mengikuti zaman. Betapa pentingnya suatu pendidikan, disadari atau tidak pendidikan dapat merubah seseorang menjadi lebih beradab, berakhlak dan berbudi pekerti. Dengan demikian pendidikan dalam arti luas, berperan sangat penting dalam proses trasformasi individu atau masyarakat.
            Dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik maka di butuhkanlah suatu visi dan misi pendidikan nasional. Visi Pendidikan Nasional adalah “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tentangan zaman yang selalu berubah”. Dalam Visi pendidikan nasional disebutkan bahwa terwujudnya pendidikan nasional sebagai pranata sosial.
Menurut Soerjono Soekanto, menyatakan bahwa pranta sosial merupakan himpunan dari norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.
            Menurut Cohen, menyatakan pranata sosial adalah suatu sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan relatif bersifat permanen serta mengadukan perilaku tertentu yang kukuh dan terpadu demi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok manusia. Pendidikan sebagai pranata sosial artinya pendidikan dijadikan sebagai pedoman masyarakat dalam bertingkah laku atau bersikap dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial, serta dijadikan sebagai wadah untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Kata “Berwibawa” artinya pendidikan nasional mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Namun pada saat ini, karakter bangsa Indonesia sudah mulai luntur seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Bisa kita jumpai banyak siswa/siswi yang berperilaku tidak pantas kepada guru, sampai-sampai guru masuk kedalam gerigi besi akibat ulah peserta didiknya. Dan banyak sekali kasus yang terjadi anak diantaranya pembunuhan, pergaulan bebas, narkoba, tawuran dan masih banyak lagi. Ini membuktikan bhawa visi pendidikan nasional yang bertujuan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat masih belum bisa terselenggara dengan baik.
Visi pendidikan nasional yang selanjutnya ialah untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tentangan zaman yang selalu berubah. Dengan pendidikan kita sebagai warga Negara Indonesia diharapkan menjadi manusia yang berkembang baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri, dan proaktif dalam menanggapi suatu permasalahan sebagai suatu tuntutan zaman. Pendidikan mampu membentuk generasi yang berkualitas yang nantinya akan menjadi agen perubahan atau agent of change yang akan membawa harum Indonesia sehingga bisa bersaing dengan Negara-negara lain.
Namun, pada kenyataannya banyak warga negara Indonesia yang pintar, kreatif dan berkualitas yang mampu membuat suatu produk-produk inovasi malah dipandang oleh sebelah mata. Justru terkadang malah mereka lebih dihargai dan dipandang ketika mereka berada di luar negeri. Contoh, BJ HABIBIE, beliau adalah orang yang pintar, kreatif, hebat dan memiliki produk inovasi yang menguntungkan bagi Indonesia malah pada mulanya beliau kurang dihargai, namun setelah beliau ke luar negeri dan terkenal disana barulah Indonesia sadar bahwa hal tersebut itu sangat penting.
Pendidikan di Indonesia ini sebenarnya sudah mampu menciptakan generasi-generasi yang berkualitas dan proaktif yang mampu menjawab semua tantangan zaman, namun terkadang warga Negara Indonesia lebih memilih untuk menetap di luar negeri daripda di dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penghargaan terhadap orang-orang yang mampu merubah Indonesia menjadi Negara yang lenih baik lagi. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran penting dalam menjawab semua permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia ini. Karena dengan pendidikan lah dapat merubah seseorang menjadi orang yang benar. Artinya, mampu merubah dan membentuk manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi pendidikan nasional ini dibutuhkan kerjasana dari berbagai pihak, bukan hanya tenaga pendidik saja tapi deluruh aspek baik lingkungan dan peran pemerintah