Rabu, 12 Oktober 2016

Mengapa kita harus belajar filsafat...???

Seiring dengan kelangsungan hidup manusia, dimana manusia membutuhkan makanan, tempat tinggal dan lain-lain agar manusia tetap hidup dan mampu beraktivitas sebagaimana mestinya. Dan seiring berjalannya waktu, setiap orang pasti bertanya “mengapa saya harus makan? Mengapa saya harus belajar? Mengapa saya harus bekerja? Mengapa saya harus melakukan ini dan itu?”, pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan yang  filosofis dan menjadi pertanyaan yang umum ditanyakan oleh setiap orang. Semua pertanyaan tersebut berkaitan dengan ilmu pengetahuan, nilai dan kehidupan. Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut dibutuhkan ilmu yang mampu mmengulasnya, yaitu dengan mengetahui makna dan arti penting filsafat.
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata phylos dan sophiaPhilos artinya cinta yang sangat mendalam dan sophia artinya kearifan atau kebajikan.  Jadi arti filsafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebajikan.  Filsafat juga diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya.  Dalam pengertian lain filsafat diartikan sebagai interpretasi atau evaluasi terhadap apa yang penting atau apa yang berarti dalam kehidupan. Filsafat dapat dipelajari secara akademis, diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya (radial)  mengenai segala sesuatu yang ada (wujud).  Filsafat mencoba mengajukan suatu konsep tentang alam semesta secara sistematis dan inklusif dimana manusia berada di dalamnya. Oleh karena itu, filosof lebih sering menggunakan intelegensi yang tinggi dibandingkan dengan ahli sains dalam memecahkan masalah-masalah hidupnya. Para ahli berpendapat mengenai arti filsafat, diantaranya yaitu :
1.      Menurut Plato (472SM – 347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur nurid Socrates dan guru Aritoteles, mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang berminta mencapai kebenaran yang asli.
2.      Menurut Aristoteles (384 Sm – 322 SM) mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda)
3.      Menurut Immanuel Kant (1724 – 1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu “apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika); “apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika); “ sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi).
Filsafat diartikan sebagai science of science, dimana tugas utamanya memberi analisis secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep-konsep sains, mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian pengetahuan.  Dalam pengertian yang lebih luas, filsafat mencoba mengintegrasikan pengetahuan manusia yang berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang komprehensif tentang alam semesta, hidup, dan makna hidup. Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia yang memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan dan menemukan eksistensinya. Dalam kegiatan ini manusia akan berusaha untuk mencapai kearifan dan kebajikan.  Kearifan merupakan buah yang dihasilkan filsafat dari usaha  mencapai hubungan-hubungan antara berbagai pengetahuan, dan menentukan implikasinya baik yang tersurat maupun tersirat dalam kehidupan.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren tentang suatu bidang tertentu atas realitas/ kenyataan. Artinya, terdapat perbedaan yang mendasar antara pengetahuan (knowledge) dengan ilmu pengetahuan (science) yaitu, bahwa pengetahuan lebih berkarakteristik spontan sedangkan ilmu pengetahuan lebih sistematis. Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang sangat erat dan tak terpisahkan. Filsafat dan  ilmu pengetahuan adalah satu kesatuan, filsafat mencakup segala pengetahuan, karena filsafat merupakan ibu dari suatu ilmu apapun dan merupakan suatu pengetahuan yang metodis,sistematis dan koheren.
Yang membedakan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan adalah bahwa filsafat mencakup segala macam pengetahuan dan mempelajari segala bentuk realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya membatasi wilayahnya dengan hanya membahas satu realitas tertentu saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa filsafat merupakan induk dari segala ilmu atau mather scientiarium. Filsafat merupakan inti dari pandangan hidup seseorang terhadap suatu ilmu. Kenapa disebut sebagai mother of science? Karena dari ilmu filsafat tersebut seseorang akan mengembangkan ilmu yang ada. Melalui filsafat dia akan mengetahui banyak hal yang sebelumnya belum terungkap dalam teori. Filsafat akan mengembangkan wawasan seseorang akan hal-hal yang baru, bahkan ddapat muncul ilmu-ilmu baru. Pada intinya, filsafat akan menambah wawasan seseorag sehingga akan menimbulkan hal-hal baru bahkan akan muncul ilmu-ilmu baru dari pengembangan wawasan ilmu filsafat tersebut. Jadi, tanpa filsafat tak akan ada lahir ilmu-ilmu yang dapat kita pelajari saat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar