Sabtu, 24 Desember 2016

Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya



            Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajat merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 
Menurut Slameto (2010:2), mengatakan belajar ialah suatu proses usaha perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Jadi, menurut kami belajar ialah suatu proses mencari informasi, ilmu, menggali potensi, yang dilakukan oleh seseorang tanpa memandang umur serta waktu yang sepanjang hayat, dan merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja,yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Di dalam faktor internal meliputi berbagai aspek yaitu: pertama, faktor fisiologis meliputi, keadaan jasmaniah dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Keadaan siswa yang memiliki kekurangan fisik seperti cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.  Yang kedua faktor psikologis meliputi kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, bakat, kebiasaan belajar dan kemandirian belajar.
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengeatahui rekasi dan mempelajarinya dengan cepat. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien dan faktor-faktor yang memepengaruhi belajarnya (faktor jasmaniah, psikologi, keluarga sekolah, masyarakat) memberi pengaruh yang positif, jika siswa memilki inteligensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan di lembbaga pendidikan khusus.
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi merupakan suatu rangsangan agar perilaku seseorang terjadi dengan arah dan tujuan yang dikehendaki. Dengan demikian, motif merupakan doronghan untuk berperilaku sedangkan motivasi mengarahkan perilaku tersebut sesuai dengan yang dikehendaki. Dorongan atau motif timbul dari dalam diri individu, sedangkan pengarahan perolaku dapat dilakukanb oleh diri sendiri atau orang lain.
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto;2010). Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus disertai dengan rasa senang.  Dan minat juga merupakan faktor psikologis yang terdapat pada setiap orang sehingga minat terhadap sesuatu atau kegiatan tertentu dapat dimiliki setiap orang. Bila seseorang tertarik pada sesuatu maka minat akan muncul. Mengembangkan minat terhadapsesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Sikap dalam proses belajar, sikap individu dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dangan cara yang relatif tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2003). Orang yang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikapa negative terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilan dan atau juga merugikan. Sikap ini kemudian mendasarimdan mendorong kea rah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya berhubungan.
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contohnya seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat. Bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. Penting bagi kiota sebagai calon guru untuk menegtahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar di sekolah yangs esuai dengan bakatnya.
Kemandirian Belajar adalah kondisi aktifitas Belajar yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, memiliki kemauan, inisiatif serta bertanggung jawab sendiri dalam menyelesaikan masalah belajarnya. Kemandirian Belajar akan terwujud apabila siswa aktif mengontrol sendiri segala sesuatu yang dikerjakan, mengevaluasi dan selanjutnya merencanakan sesuatu yang lebih dalam pembelajaran yang dilalui dan siswa juga mau aktif dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya, di dalam faktor eksternal meliputi berbagai aspek yaitu: pertama lingkungan sosial yang meliputi lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat, dan lingkungan sosial keluarga. Yang kedua lingkungan nonsosial yang meliputi lingkungan alamiah dan faktor instrumental

Tidak ada komentar:

Posting Komentar