Rabu, 07 Desember 2016

Hambatan Belajar



Hambatan menurut kamus besar bahasa indonesia (2005), hambat merupakan kata dasar dari hambatan berarti membuat sesuatu menjadi lambat atau tidak lancar. Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan pelaksanaan terganggu.Hambatan disebabakan oleh adanya penghambat.Penghambat berarti orang yang menghambat atau alat yang digunakan untuk menghambat.Hambatan belajar merupakan adanya masalah yang dialami siswa dikarenakan beberapa faktor, seperti masalah belajar internal maupun masalah belajar eksternal.
Hambatan disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal, adalah sebagai berikut:

a.    Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam siwa baik kondisi jasmani maupun rohani siswa.Adapun faktor internal dibedakan menjadi faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a.   Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah sesuatu kondisi yang berhubungan dengan keadaan jasmani seseorang.Misalnya tentang fungsi organ-organ dan susunan tubuh yang dapat mempengaruhi semangat dan intesnsitas siswa dalam mengikuti belajar.Faktor fisiologis yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua macam. Kedua macam pengaruh tersebut adalah sebagai berikut:
1)    Tonus (kondisi) badan
Kondisi jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatarbelakangi kegiatan belajar. Keadaan jasmani yang optimal akan berbeda sekali hasil belajarnya bila dibandingkan dengan keadaan jasmani yang lemah. Sehubungan dengan keadaan/kondisi jasmani tersebut, maka ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
·         Cukupnya nutrisi (nilai makan dan gizi)
Tubuh yang kekurangan gizi makanan, akan mengakibatkan merosotnya kondisi jasmani. Sehingga menyebabkan seseorang dalam kegiatan belajarnya menjadi cepat lesu, mengantuk, dan tidak ada semangat untuk belajar.Pada akhirnya siswa tidak dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.
·         Beberapa penyakit ringan yang diderita
Dapat berupa pilek, sakit gigi, batuk, dan lain sejenisnya tentu akan mempengaruhi hasil belajat siswa.
2)    Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu yang dapat mempengaruhi kegiatan balajar adalah fungsi-fungsi panca indera, panca indera yang memegang peranan penting dalam belajar adalah mata dan telinga.Apabila mekanisme mata dan telinga kurang berfungsi, maka tanggapan yang disampaikan drai guru tidak mungkin dapat diterima oleh anak didik. Sehingga keadaan tersebut menghambat proses belajar mengajar sang siswa.
b.    Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan keadaan kejiwaan siswa.Faktor psikologis dapat ditinjau dari aspek bakat, minat, intelegensi, dan motivasi.
1)    Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki anak untuk mencapai keberhasilan. Bakat anak akan mulai tampak sejak ia dapat berbicara atau sudah masuk Sekolah Dasar (SD). Bakat yang dimiliki anak tidak sama. Bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu.
2)    Minat
Minat adalah kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar untuk sesuatu. Dalam hal ini, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
·         Minat pembawaan. Minat ini muncul dengan keinginan sendiri, tidak dipengaruhi oleh faktor lain, baik kebutuhan maupun lingkungan.
·         Minat yang muncul karena adanya pengaruh dari luar. Minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh lingkungan dan kebutuhan.
3)    Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan secara tepat.
4)    Motivasi
Motivasi adalah keadaan internal manusia yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

b.    Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang timbul dari luar diri siswa. Faktor eksternal terbagi dua, yaitu:
a.     Faktor sosial
1)    lingkungan keluarga
Dalam lingkungan keluarga ada banyak faktor yang mempengaruhi yaitu orang tua, suasana rumah, kemampuan ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan.
2)    Lingkungan guru
Tidak hanya dalam lingkungan keluarga, lingkungan guru pun menjadi sangat mempengaruhi, seperti interaksi guru dengan murid, hubungan antar murid, dan cara penyajian bahan pelajaran,
3)    Lingkungan masyarakat
Dalam hidup kita harus bersosialisasi dengan masyarakat.Maka dari itu lingkungan masyarakat juga mempengaruhi, misalnya teman bergaul, pola hidup lingkungan, kegiatan dalam masyarakat, dan mass media.
b.    Faktor non-sosial
1)    Sarana dan prasarana sekolah
Sarana dan prasarana sekolah merupakan komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana yang menunjang seperti kurikulum, media pendidikan, kedaan gedung dan sarana belajar.
2)    Waktu belajar
Kadang waktu yang diberikan keada siswa tidak menyesuaikan dengan keadaan siswa itu sendiri.Ada sebagian sekolah yang gedung sekolahnya terbatas, sedangkan jumlah siswanya banyak, menjadikan siswa yang harus terpaksa sekolah siang hingga sore.Padahal waktu tersebut seharusnya anak-anak beristirahat, tetapi harus masuk sekolah.
3)    Rumah
Kondisi rumah yang tidak memadai membuat anak malas belajar. Misalnya, rumah yang sempit dan tidak memiliki sarana umum untu kegiatan anak, akan mendorong siswa untuk berkeliaran ketempat tempat yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan seperti ini jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.

4)    Alam
Dapat berupa keadaan cuaca yang tidak mendukung anak untuk melangsungkan proses belajar mengajar, kalaupun berlangsung, tentu kondisi belajar siswapun akan kurang optimal.
Sumber :
Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar Perspektif Asesmen dan Penanggulangannya bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Purwanto, Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar