Jumat, 09 Desember 2016

Dialog Adalah Komunikasi Dan Interkomunikasi



mustahil ada dialog tanpa adanya  komunikasi. Komunikasi adalah inti dari fenomena dialog. Selama komunikasi tidak ada subjek-subjek yang pasif. Subjek-subjek memperlihatkan kemampuannya untuk merangsek-menerobos- menyatu terhadap onjek dari pemikiran mereka yang mengkomunikasikan isi yang kaya dan bermakna. Komunikasi dikarakterisasi oleh fakta bahwa ini adalah dialog, dalam hal ini dialog adalah berkomunikasi. Dalam berhubungan antara komunikasi dan dialog subjek-subjek yang terlibat dalam dialog mengekspresikan diri mereka sendiri melalui sistem tanda-tanda linguistic secara sadar. Agar tindakan komunikasi berhasil, harus terdapat kesesuaian antara subjek-subjek yang berkomunikasi secara timbal balik. Yakni ekspresi verbal dari salah satu subjek harus dipahami dalam kerangka acuan yang bermakna bagi subjek lainnya. Jika kesepakatan terhadap tanda-tabda linguistik iji digunakan untuk mengekspresikan objek yang dimaksud tidak ada, maka di antara subjek-subjek ini tidak akan dapat ada pemahaman dan komunikasi menjadi tidak mungkin. Karena itu pemahaman dan komunikasi terjadi secara serempak, bukan hal yang terpisah satu sama lainnya. Sama kelirunya adalah konsepsi yang menganggap tugas pendidikan sebagai sebuah tindakan men-transmisi atau sebagai exstension sistematis pengetahuan. Tugas pendidik bukan menetapkan diri sendiri berperan menyebarkan “komunike-komunike”, akan tetapi membangun komunikasi yang dialogis, dialog yang intensionalitas, sadar terhadap objek, dan kaya makna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar