Rabu, 07 Desember 2016

Kreatifitas Belajar



Kata  kreativitas  berasal  dari “create”  yang  berarti  pandai mencipta.  Dalam  pengertian  yang  lebih  luas,  kreativitas  berarti  suatu proses  yang  tercermin  dalam  kelancaran,  kelenturan (fleksibilitas)  dan originalitas  berfikir.  Menurut  Hurlock  (2005:  4),  “Kreativitas  adalah kemampuan  untuk  menghasilkan  komposisi,  produk,  atau  gagasan  apa saja  yang  pada  dasarnya  baru  dan  sebelumnya  tidak  dikenal pembuatannya”. 
Menurut Conny Semiawan dalam bukunya Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Di Sekolah Menengah, (1990:7), kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menetapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri kogniif (aptitude) seperti kelancaran, keluwesan, (fleksibelitas) dan keaslian (orisinalitas) dalam pemikiran maupun ciri-ciri afekif (non-aptitude) seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
Menurut Clark Moustakas sebagaimana dikutip oleh Utami Munandar (2002:24) dalam bukunya Membangun Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah menyatakan bahwa “Kreativitas Adalah Pengalaman Mengekspresikan Dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan orang lain.”
Utami  Munandar  dalam  Nana  Syaodih  (2005:104)  memberikan rumusan tentang kreativitas sebagai berikut:Kreativitas  adalah  kemampuan:  a)  untuk  membuat  kombinasi baru,  berdasarkan  data,  informasi  atau  unsur  yang  ada,  b) berdasarkan  data  atau  informasi  yang  tersedia,  menemukanbanyak  kemungkinan  jawaban  terhadap  suatu  masalah, dimana penekanannya  adalah  pada  kualitas,  ketepatgunaan  dan keragaman  jawaban,  c)  yang  mencerminkan  kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.
Supriyadi  (1994:20)  mengemukakan  bahwa  kreativitas  adalah kemampuan  seseorang  untuk  melahirkan  sesuatu  yang  baru,  baik  berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.  Hal  ini  senada  dengan  pendapat    Semiawan  (1997:19)  yang mengemukakan  bahwa  kreativitas  merupakan  kemampuan  untuk  memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Rhodes  yang  dikutip  dalam  Utami  Munandar  (2002:25) menganalisis  lebih  dari  40  definisi  tentang  kreativitas  menyimpulkan bahwa  pada  umumnya  kreativitas  dirumuskan  dalam  istilah  pribadi (person),  proses  (process),  dorongan  (press),  dan  produk  (product). Rhodes  menyebut  keempat  jenis  definisi  kreativitas ini  sebagai Four P’s of Creativity. Berikut beberapa definisi tentang kreativitas menurut para pakar:
1.     Pribadi
Menurut  Hulbeck “creativity  is  an  imposing  of  one’s  own  whole personality on the environment in a unique and characteristic way”. Tindakan  kreatif  muncul  dari  keseluruhan  kepribadian  dalam interaksi  dengan  lingkungannya.  Definisi  tentang  kreativitas  yang juga  menekankan  aspek  pribadi  diberikan  Sternberg  dalam “three facet  model  of  creativity”,  yaitu  “kreativitas  merupakan  titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.
2.     Proses
Definisi  tentang  proses  kreatif  dari  Torrance  pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu: “The  process  of  (1)  sensing  difficulties,  problem, gaps  in information,  missing  elements,  something  asked;  (2)  making guesses and formulating hypotheses about these deficiencies; (3 )evaluating  and  testing  these  guesses  and  hypotheses;  (4) possibly  revising  and  retesting  them;  and  finally  (5) communicating the results”
Definisi  Torrance  ini  meliputi  seluruh  proses  kreatif  dan  ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil. Wallas dalam Nana Syaodih (2005:105) mengemukakan ada 4 tahap perbuatan atau kegiatan kreatif, yaitu:
a. Tahap  persiapan  atau preparation,  merupakan  tahap  awal  berisi kegiatan  pengenalan  masalah,  pengumpulan  data  informasi  yang relevan, melihat hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang  ada,  tetapi  belum  sampai  menemukan  sesuatu,  baru menjajagi kemungkinan-kemungkinan.
b. Tahap  pematangan  atau  incubation,  merupakan  tahap menjelaskan,  membatasi,  membandingkan  masalah.  Dengan proses  inkubasi  atau  pematangan  ini  diharapkan  ada pemisahan mana  hal-hal  yang  benar-benar  penting  dan  mana  yang  tidak, mana yang relevan dan mana yang tidak.
c. Tahap  pemahaman  atau illumination,  merupakan  tahap  mencari dan  menemukan  kunci  pemecahan,  menghimpun  informasi  dari luar  untuk  dianalisis  dan  disintesiskan,  kemudian  merumuskan beberapa keputusan.
d. Tahap pengetesan atau verification, merupakan tahap mentes dan membuktikan  hipotesis, apakah  keputusan  yang  diambil itu  tepat atau tidak.
3.  Produk
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan orisinalitas, seperti  definisi  dari  Barron  yang  menyatakan  bahwa “kreativitas adalah  kemampuan  untuk  menghasilkan/menciptakan  sesuatu  yang baru.” Begitu pula menurut  Haefele “kreativitas adalah  kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang  mempunyai makna sosial.” Definisi Haefele ini menekankan bahwa suatu produk kreatif tidak  hanya  harus  baru  tetapi  juga  diakui  dan  bermakna.  Amabile mendefinisikan kreativitas sebagai produksi suatu respons atau karya yang baru dan sesuai dengan tugas yang dihadapi.
4.   Pendorong
Definisi  keempat  menekankan  kreativitas  pada  faktor  press  atau dorongan, baik dorongan internal (dari diri sendiri berupa keinginan dan  hasrat  untuk  menciptakan  dan  bersibuk  diri  secara  kreatf) maupun  dorongan  eksternal  dari  lingkungan  sosial  dan  psikologis. Definisi  Simpson  merujuk  pada  aspek  dorongan  internal,  yaitu kemampuan kreatif yang dirumuskan sebagai “the initiative that one manifers  by  his  power  to  break  away  from  the  usual sequence  of thought”. Menurut Amabile kreativitas tidak hanya bergantung pada keterampilan  dalam  bidang  dan  berfikir  kreatif,  tetapi  juga  pada motivasi  intrinsik  (pendorong  internal)  untuk  bersibuk  diri  dalam bekerja,  dan  pada  lingkungan  sosial  yang  kondusif  (pendorong eksternal).
D.N.  Perkins  dalam  Zaleha  Ishab  (2008:54)  juga  mengemukakan  bahwa kreativitas  tidak  hanya  bergantung  pada  satu  sifat  saja,  tetapi melibatkan banyak komponen. Komponen tersebut antara lain:
1.   Berpikir kreatif melibatkan sisi estetik dan standar praktis.
2.   Berpikir kreatif bergantung pada perhatian terhadap tujuan dan hasil.
3.   Berpikir  kreatif  lebih  banyak  bergantung  kepada  mobilitas  daripada kepada kelancaran.
4.   berpikir kreatif tidak hanya objektif tetapi juga subjektif.
5.   berpikir  kreatif  lebih  banyak  bergantung  kepada  motivasi  intrinsik daripada motivasi ekstrinsik.
Campbell  (2001:17)  mengartikan kreativitas  sebagai  kegiatan  yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna dan dapat dimengerti.   Baru diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, dan mengejutkan.  Berguna  diartikan  sebagai  lebih  enak,  lebih  praktis,  mempermudah, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik.  Sedangkan  dapat dimengerti diartikan hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat diulangi.
Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas belajar siswa
Kesempatan untuk belajar kreatif ditentukan oleh banyak factor antara lain sikap dan minat siswa, guru orang tua, lingkungan rumah dan kelas atau sekolah, waktu, uang dan bahan-bahan (Conny Seniawan, dkk. 1990).
Menurut Amabile (1989) dalam Munandar (2004: 113-114) .Ada beberapa factor yang mempengaruhi kreaitvitas belajar siswa :
a.          Sikap orang tua terhadap kreativitas anak
b.         Strategi mengajar guru
Faktor-faktor diatas dijelaskan sebagai berikut:
a.     Sikap orang tua  terhadap kreativitas anak
Sudah lebih dari tiga puluhh tahun pakar psikologis mengemukakan bahwa sikap dan nilai orang tua berkaitan erat dengan kreativitas anak jika kita menggabung hasil penelitian dilapangan dengan ori-teori penelitian laboratorium mengenai kreativitas dengan teppsikologis kita mepperoleh petunjuk bagaimana sikap orang tua secara langsung mempengaruhi kreativitas anak mereka.
Menurut Amabile (1989 : 103) menegaskan ada bahwa ada beberapa faktor yang menentukan kreativitas anak ialah :
• Kebebasan
Orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak cenderung mempunyai anak kreatif. Mereka tidak otoriter, tidak selalu mau mengawasi dan mereka tidak terlalu membatasi kegiatan anak.
• Aspek
Anak yang kreatif biasanya mempunyai orang tua yang menghormati mereka sebagai individu, percaya akan kemampuan mereka danmengharagai keunikan anak
• Kedekatan emosional yang sedang
Kreativits anak dapat dihambat dengan suasana emosional yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan dan terpisah
• Prestasi Bukan Angka
Orang tua anak kreatif menghargai prestsi anak, mereka mendorong anak untuk berusaha sebaik-baikknya dan menghsilkan karya-karya yang baik.
• Menghargai Kreativitas
Anak yang kreatif memperoleh dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif.
b. Strategi mengajar guru
Dalam kegiatan mengajar sehari-hari dapat digunakan sejumlah strategi khusus yang dapat meningkatkan kreativitas.
• Penilaian
1. Memberi umpan balik berarti dari pada evaluasi yang abstrak dan tidak jelas
2. Melibatkan siswa dalam menilai pekerjaan mereka sendiri dan belajar dari kesalahan mereka
3. Penekanan terhadap “apa yang telah kamu pelajari” dan bukan pada “bagaimana melakukannya”.
• Hadiah
Anak senang menerima hadiah dan kadang-kadang melakukan segala sesuatu untuk memperolehnya. Hadiah yang terbaik untuk pekerjaan yang baik adalah kesempatan menampilkan dan mempresentasekan pekerjaan sendiri dan pekerjaan tambahan.
• Pilihan
Sebisa mungkin berilah kesempatan kepada anak memilih apa yang nyaman bagi dia selama hal itu sesuain dengan ketentuan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar