Sabtu, 24 Desember 2016

Perilaku Sosial Sebuah Kebenaran?



Dalam sebuah masyarakat perilaku sosial sudah mendarah daging dan bahkan perilaku tersebut merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang, namun kebenaran dari perilaku tersebut, masih ada yang diragukan. Setelah belajar filsafat hendaknya kita mempunyai rasa ingin tahu yang besar mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita, khususnya perilaku sosial. Apakah perilaku sosial merupakan sebuah kebenaran? Nah, itu merupakan salah satu hal yang bisa dicarikan jawabannya setelah kita berpikir secara mendalam (proses berfilsafat).
Perilaku sosial dikatakan sebuah kebenaran karena menganut teori korespondensi yang mengatakan bahwa kebenaran itu berdasarkan fakta. Jika kebenaran itu  berdasarkan fakta maka perilaku sosial yang dibahas merupakan perilaku sosial yang berdasarkan perilaku yang nyata. Perilaku sosial sebagian dapat di mengerti sebagai suatu manifestasi rasionalitas, namun sebagian juga tidak dapat dimengerti sebagai suatu manifestasi rasionalitas. Makna dari manifestasi rasional bisa diartikan sebagai suatu perilaku sosial yang masuk akal dan ada yang tidak masuk akal. Sebagian besar orang mengatakan jika perilaku itu sesuai dengan akal atau sering diebut sebagai perilaku yang rasional maka cenderung perilaku rasional itu benar.
Kebenaran suatu perilaku sosial hanya dapat dimengerti dari arti subjektif dan pola-pola motivasional yang berkaitan dengan perilaku tersebut, yang mana setiap perilaku sosial pasti memiliki motif atau tujuan. Contoh perilaku sosial yang sesuai dengan fakta yang dapat disebut sebagai suatu kebenaran adalah seorang anak muda bertemu dengan orang yang lebih tua maka anak muda tersebut harus menyapanya, jika tidak maka akan terjadi suatu permasalahan dalam tata aturan masyarakat tersebut yang mana telah mempercayai bahwa anak baik dan sopan pasti hormat kepada orang yang lebih tua dengan cara menyapa jika bertemu.
Keyakinan tentang hal sperti yang di atas juga termasuk tindakan sosial menurut Max Wber yaitu tindakan tradisional yang bertujuan untuk melestarikan warisan nenek moyang. Di sebut dengan perilaku yang benar karena mengandung nilai-nilai tertentu seperti kesopanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial yang bersifat nyata dan postif adalah suatu kebenaran sedangkan perilaku sosial yang bersifat tidak nyata (imajinatif) dan negative tidak dikatakan sebagai suatu kebenaran   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar