Menuru
KBBI edisi ketiga cetakan tahun 2007, mental adalah sesuatu yang bersangkutan
dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. Contoh:
bukan hanya pembangunan fisik yang diperhatikan, melainkan juga pembangunan
mental.
Menurut
James Draver memaknai, mental yaitu “Revering
to the mind”, maksudnya adalah sesuatu yang berhubungan dengan pikiran itu sendiri. Kata mental diambil dari Bahasa
Latin yaitu kata mens atau metis
yang memiliki arti jiwa, nyawa, sukma, roh, dan semangat. Dengan demikian,
mental adalah hal-hal yang berkaitan dengan psiko atau kejiwaan yang dapat memepengaruhi perilaku individu.
Setiap perilaku dan ekspresi individu merupakan cerminan dari kondisi atau
suasana mental.
Beberapa ahli menafsirkan kesehatan dengan
maksud dan arti yang berbeda, berikut pengertian kesehatan menurut beberapa
ahli dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) serta menurut WHO dan UU No.23 tahun 1992:
1)
Neuman (1982)
Sehat
adalah suatu keseimbangan biopsiko-sosio-cultural dan spiritual pada tiga garis
pertahanan klien yaitu fleksibel, norma dan resisten dari penyakit atau
kelemahan.
2)
Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama (1983)
Kesehatan
sebagai ketahanan ‘jasmaniah, ruhiyah, dan sosial’ yang dimiliki manusia sebagai
karunia Allah SWT yang wajib di syukuri dengan mengamalkan tuntutanNya, dan
memelihara serta mengembangkannya
3)
Menurut UU No.23 Tahun
1992
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
4)
Parkins (1938)
Sehat
adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan
berbagai faktor yang mempengaruhinya
5)
Paune (1983)
Sehat
adalah fungsi efektf dari sumber-sumber perawatan diri (self care resources)
yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care action) merupakan
pengetahuan keterampilan dan sikap. Self care action merupakan prilaku yang
sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.
6)
White (1977)
Sehat
adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan
apapun ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
7)
WHO (1947)
Sehat
adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas .
Kesehatan
mental bukan berarti mengalami penyakit atau gangguan mental, melainkan manusia
mampu kembali ke kehidupan sebelum dia mengalami tekanan berat dalam hidupnya.
Artinya kita tidak melihat kesehatan mental dari sudut pandang penyakit mental
atau gangguan mental saja, tetapi mulai melihat kesehatan mental dari sudut
pandang positif. Maka teori tentang diatesis-stress yang menyebutkan
bahwa stress, ketegangan, atau beban hidup yang ditangggung oleh manusia dalam
hidupnya akan memengaruhi status kesehatan mental dan fisik seseorang.
Kesehatan mental pada
anak juga dapat mempengaruhi proses belajarnya. Ketika seorang anak mengalami
kesulitan dan ia tidak dapat menyesuaikan diri atau menyelesaikan masalahnya,
maka anak akan mengalami kecemasan, ketakutan , dan tidak dapat bergaul baik
dengan sesamanya. Faktor kesehatan mental pada anak biasanya terjadi dari
internal ataupun eksternal. Faktor internal yaitu faktor dari diri anak sendiri
yang kurang terbuka dan pendiam, sulit mengutarakan masalahnya, sedangkan
faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah lingkungan, bagaimana ia
menyesuaikan diri dengan teman-temannya, apabila anak tidak dapat
menyesuaikan diri dengan teman-temannya, anak tersebut bisa dikucilkan dari
pergaulan atau terkesan menjadi anak pendiam. Keadaan inilah yang harus diatasi
setiap guru dan orang tua, agar kesehatan mental anak senantiasa seimbang
sehingga proses belajarnya pun dapat berjalan dengan baik.
Mirisnya isu kesehatan mental masih melekat stigma negatif bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, jadi bagi yang mengalami penyakit mental merasa minder saat mau menggunakan layanan kesehatan mental. Tapi katanya dengan membaca artikel psikoedukasi secara intensif mampu menurunkan stigma sosial dan pribadi yang disematkan pada pengguna layanan kesehatan mental secara signifikan. Ini penelitiannya.
BalasHapus