Ilmu pengetahuan tidak semuanya
mencapai kematangan yang sama pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu,
memungkinkan untuk melukiskan perkembangan ilmu pengetahuan berdasarkan
rumitnya bahan yang dipelajari di dalamnya. Comte membedakan enam ilmu
pengetahuan pokok, yaitu: ilmu pasti, astronomi, fisika, kimia, biologi dan
puncaknya pada sosiologi. Ilmu pengetahuan yang di berinama sosiologi yang
mengambil obyek penyelidikannya gejala-gejala kemasyarakatan yang terdapat pada
makhluk-makhluk hidup merupakan obyek biologi, ilmu sebelum sosiologi. Comte
beranggapan bahwa selaku “pencipta” sosiologi, ia menghantarkan ilmu
pengetahuan masuk ketahap positifnya. Dengan demikian, merancang sosiologi,
Comte mempunyai maksud praktis, yaitu atas dasar pengetahuan tentang
hukum-hukum yang menguasai masyarakat mengadakan susunan masyarakat yang lebih
sempurna.
Dengan demikian, positivism adalah
galiran filsafat yang berpangkal dari fakta yang positif sesuatu yang diluar
fakta atau kenyataan dikesampingkan dalam pembicaraan filsafat dan ilmu
pengetahuan.
Positivisme
bukanlah suatu aliran yang khas berdiri sendiri. Ia hanya
menyempurnakan empirisme dan rasionalisme yang bekerja sama.
Dengan kata lain, ia menyempurnakan metode ilmiah (scientific method) dengan memasukkan perlunya eksperimen dan
ukuran-ukuran. Jadi, pada dasarnya positivisme itu sama dengan empirisme
plus rasionalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar