Jumat, 09 Desember 2016

Pandangan Etika


Pandangan etika individu juga dijelaskan oleh teori Perry.
·         Dualisme Etika
Dualisme merupakan pandangan etika ekstrim, karena menghubungkan isu-isu moral dengan nilai mutlak tanpa alasan rasional dan menyangkal nilai-nilai alternatif atau perspektif.
Sementara ruang lingkup kecil dalam dualistik etika mungkin terjadi, karena menjabarkan pandangan otoriterlingkup terbatas.
·         Multiplisitas Etika
Pandangan Multiplistik etika mengakui bahwa adanya perspektif moral berbeda pada setiap masalah yang ada, tetapi tidak didasari landasan rasional atau prinsip untuk memilih atau membenarkan.
Sementara pandangan seperti ini memungkinkan bahwa pandangan individu yang mungkin sama-sama valid, pandangan ini mempertahankan kumpulan nilai-nilai dan kepentingannya sendiri. Tidak adanya pembenaran absolut atau berprinsip terhadap pilihan moral dan tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa pilihan yang dibuat atas dasar manfaat atau utilitas dan kelayakan hasilnya, berdasarkan alasan pragmatis, Akibatnya, kumpulan nilai-nilai yang paling kompatibel dengan posisi ini terdiri dari utilitas, pilihan pragmatis dan kemanfaatan.
·         Posisi Relativistik etika
Sama seperti filosofi khusus, posisi relativistik etika sesuai/kompatibel dengan Relativisme. Posisi ini membutuhkan kumpulan nilai yang konsisten dan berprinsip, ditambah dengan pengakuan legitimasi alternatif. Jadi untuk mengembangkan teori tujuan pendidikan matematika, maka perlu mempertimbangkan beberapa kumpulan niali yang berdasar prinsip.

Untuk melengkapi teori Perry sangatlah tepat untuk mencari teori psikologiyang berhubungan dengan etika. Yang paling terkenal adalah Kohlberg (1969, 1981) yaitu teori tahapan moral. Namun teori ini prokontra karena bersifat selektif dalam memilih pilihan tentang nilai-nilai moral tertinggi.Kritik utama  datang dari Gilligan (1982) yang membedakan adanya dua nilai-nilai moral, nilai-nilai dipisahkan dan dihubungkan, melengkapi apa yang ditawarkan oleh Kohlberg.
Belenky et al (1986) lebih jauh mengusulkan sebuah posisi epistemologi dan etika, yang merupakan pembentuksn dari nilai-nilai yang terpisah dan terhubung, beserta pendekatan epistemologis. Mereka menyebutnya dengan istilah ‘(constructed knowing)'. Meskipun posisi epistemologis dan etika terintegrasi, kita dapat mengisolasi nilai-nilai etika yang terlibat didalamnya (meskipun Belenky, et.al tidak melakukannya). Nilai-nilai ini menggabungkan keterkaitan antara keadilan dan struktur (separated values) dengan koneksi kepedulian dan kemanusiaan (connected values). Yang termasuk didalam pembentukanini antara lain nilai-nilai tentang keadilan sosial dan struktur sosial yang bersifat liberatory dan memelihara realisasi potensi manusia sebagai individu. Kumpulan nilai ini terdiri dari kesetaraan, keadilan sosial dan perkumpulan manusia. Nilai-nilai ini merupakan nilai yang sangat saling berkaitan (khususnya perkumpulan dan aspek keadilan sosial), tetapi juga mengandung unsur keterpisahan (kesetaraan dan aspek keadilan sosial)
 Masing-masing dari tiga nilai tersebut menyediakan prinsip dasar untuk penalaran moral.Jadi masing-masing konsisten dengan Relativisme dan dapat dikombinasikan dengan filosofi matematika yang tepat terhadap epistemologi agar dapat memberikan perspektif ideologi secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar