Manusia
dan Pengetahuan sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan
Tuhan yang lainnya, manusia diberi oleh Tuhan kelebihan yang tidak dimiliki
oleh makhluk lainnya yaitu akal dan daya nalar. Kemampuan manusia untuk
berpikir dan bernalar itu dimungkinkan pada manusia karena ia memiliki susunan
otak yang paling sempurna dibandingkan dengan otak berbagai jenis makhluk hidup
lainnya. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu terus
berusaha untuk menambah dan mengumpulkan llmu pengetahuannya.
Ilmu
pengetahuan yang didapatkan adalah untuk memelihara bumi ini dari segala
kerusakan, karena manusia diutus untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.
Manusia mendapatkan ilmu pengetahuan dari pengalaman yang didapatkannya
(empiris) dan juga logika yang mereka miliki (rasional) dari pengalaman
tersebut manusia terus-terusan mengolahnya dengan cara berpikir sehingga
menghasilkan suatu ilmu pengetahuan. Manusia yang cerdas akan mampu menggali
kumpulan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola muka bumi ini. Namun,
tidak selamanya pengetahuan yang diperoleh manusia ini bermanfaat, ada juga
pengetahuan yang ternyata menimbulkan suatu permasalahan ataupun mudarat.
Di
dalam Islam, orang-orang yang berilmu dan beriman akan mendapat martabat yang
tinggi di sisi Allah swt, kekayaan terbesar dalam islam adalah pengetahuan dan
hikmah maka doa yang dimintakan Allah agar kita mohonkan kepada-Nya ialah untuk
menambah pengetahuan. Oleh karena itu, dalam Islam menuntut ilmu hukumnya wajib
sehingga dapat menyebarluaskan ilmu tersebut kepada orang lain. Di dalam hidup
agar dapat membuat keputusan yang benar juga harus diiringi dengan pengetahuan
sehingga terwujud kehidupan yang baik. Pengelolaan sumber daya alam juga harus
diiringi dengan pengetahuan yang memadai untuk pemanfaatan yang benar dan
sebagai pengelola bumi yang baik harus tak henti-hentinya belajar, karena ilmu
pengetahuan itu berubah. Ada yang ternyata salah dan harus dibuang dan ada pula
yang harus ditambahkan.
Kemampuan
manusia dalam mengembangkan pengetahuan tidak lepas dari kemampuan menalar.
Manusia satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara
sungguh-sungguh. Binatang juga mempunyai pengetahuan. Namun pengetahuan ini terbatas
hanya untuk kelangsungan hidupnya (survival). Manusia mengembangkan pengetahuan
bukan hanya sekadar untuk kelangsungan hidup, tetapi dengan memikirkan hal-hal
baru manusia mengembangkan kebudayaan, manusia memberi makna pada kehidupan,
dengan kata lain semua itu pada hakikatnya menyimpulkan bahwa manusia itu dalam
hidupnya mempunyai tujuan yang lebih tinggi dari sekadar kelangsungan hidupnya.
Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan pengetahuannya dan mendorong
manusia menjadi makhluk yang bersifat khas di muka bumi.
Pengetahuan
mampu dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yakni, pertama, manusia
mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, manusia mempunyai kemampuan
berpikir menurut alur kerangka berpikir tertentu yang disebut penalaran. Kedua
hal inilah yang memungkinkan manusia mengembangkan pengetahuannya. Manusia
berpikir karena memiliki akal. Manusia memiliki kemampuan untuk membuat dan
mengambil keputusan. Hal inilah yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya.
Manusia
dapat mengambil keputusan terletak pada kemampuan manusia untuk berpikir dan
bernalar, sedangkan kemampuan berpikir dan bernalar itu dimungkinkan pada
manusia karena ia memiliki susunan otak yang paling sederhana dibanding dengan
otak berbagai Jenis makhlik hidup lainnya. Berpikir merupakan suatu kegiatan
untuk menemukan pengetahuan yang baru. Apa yang disebut benar bagi tiap orang
adalah tidak sama, maka kegiatan berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang
benar itupun berbeda-beda karena masing-masing mempunyai yang disebut dengan
kriteria kebenaran yang merupakan suatu proses penemuan kebenaran tersebut.
Manusia berpikir dan bernalar untuk mengumpulkan pengetahuan yang tersembunyi
di alam raya ini. Proses mengumpulkan pengetahuan merupakan suatu proses
belajar yang dialami manusia sejak ia lahir hingga ke liang lahat. Kemudian
pengetahuan yang dikumpulkan manusia melalui penggunaan akalnya disusun menjadi
suatu bentuk yang berpola.
Dengan
berpikir, manusia berkesempatan mendapatkan pendidikan membentuk sistem
kekeluargaan yang akhirnya terbentuk manusia yang cerdas sehingga dapat
bermasyarakat dengan baik. Tanpa kecerdasan yang bersumber dari kemampuan
berpikir, manusia tidak mampu menggali kumpulan pengetahuan yang diperlukan
untuk mengelola bumi dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Jika
berpikir dengan sungguh-sungguh, maka kita akan mendapatkan pengetahuan dan
juga ilmu. Namun disini terdapat perbedaan antara ilmu dan juga pengetahuan yang
didapatkan oleh manusia.
Pengetahuan adalah suatu hasil dari
pengamatan dan juga pengalaman yang dirasakan oleh panca indra, sehingga kita
menjadi tahu dan bagian dari pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah hasil dari
proses berpikir dengan pertanyaan “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” dengan
pertanyaan itu maka manusia akan berusaha untuk melakukan sebuah penelitian
sehingga akan mendapatkan kesimpulan atau dengan kata lain ilmu adalah
pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu. Akibatnya adalah bahwa
teori-teori kelimuan tidak merupakan kebenaran yang pasti. Apa yang mampu
dilakukan ilmu, dan apa yang sebenarnya memang dilakukan ilmu, semuanya
hanyalah bersifat kemungkinan (peluang). Ilmu memberi kita tambahan terhadap
uraian gejala yang diamati, pernyataan yang bersifat peluang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar