Jumat, 09 Desember 2016

Dominasi dunia melalui dialog



Dialog-dialog kritis akan membangkitkan kesadaran kritis manusia, menghidupkan hati, memacu pikiran, dan membentuk karakter manusia yang aktif-transformatif. Dialog-dialog akan membentuk manusia yang mampu mengenggam dunia, Freire (2005:56) menegaskan : “Human beings did not start naming A! F! N! They started by freeing the hand, grasping the world.” Karena dialog adalah sebuah perjumpaan anatar manusia yang hendak menamai dunia, lalu kemudian mengenggamnya, dialog harus dibangun melalui kata sejati yang otentik, bukan kata yang dicopy dari pihak lain, yang justru akan merusak esensi dialog. Dialog adalah sebuah tindakan kreasi; ia bukan suatu instrument yang lihai untuk melakukan dominasi pembisuan. “Dominasi yang implisit dalam dialog adalah dominasi dunia oleh para peserta dialog; dialog adalah penakluk dunia untuk pembebasan umat manusia” (Freire, 1970: 89). “Dialog adalah kreatif dan rekreatif. Bhakan dibandingkan dengan pekrjaan menulis buku sendirian, dengan dialog anda merekreasika diri anda sendiri dengan tingkatam yang lebih besar” (Freire, 1987: 3).
Dialog merupakan salah satu faktor yang dapat mendominasi dunia. Betapa tidak, dengan dialog kita mampu mengenal orang satu sama lain, dapat mengkomunikasikan tujuan yang ingin kita capai, dapat menjalin hubungan dengan orang lain dan masih banyak lagi. Dengan dialog kita bisa berkomuniasi satu sama lain. Dan di dalam dunia pendidikan dialog merupakan hal yang sangat penting karena di dalam proses belajar mengajar dialog antara guru dan siswa harus berjalan dengan baik dan benar, agar dalam proses penyampaian materi tidak menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat mudag di serap oleh siswa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar