Rabu, 07 Desember 2016

Implementasi Kurikulum 2013



Pendidikan yang hendak dicapai harus direncanakan melalui kurikulum pendidikan. Oleh karena itu kurikulum merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan. Akan tetapi kurikulum Dalam pendidikan, kurikulum adalah salah satu komponen penting yang sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Tujuan bukan satu-satunya alat untuk meningkatkan pendidikan. namun, guru juga menjadi pendukung utama agar kurikulum secara signifikan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Secara sederhana implementasi bisa diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Implementasi kurikulum berarti menempatkan kurikulum sebagai acuan proses pembelajaran dan untuk memprediksi hasil pembelajaran. Peran guru sangat besar dalam implementasi k-13. Karena guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam proses belajar.
Kurikulum adalah program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Sedangkan kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap, yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan yang dinamis.
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap atau perilaku. Sedangkan basis perubahan kurikulum 2013 terdiri dari dua komponen besar, yakni pendidikan dan kebudayaan. Kedua elemen tersebut harus menjadi landasan agar generasi muda dapat menjadi bangsa yang cerdas tetapi berpengetahuan dan berbudaya serta mampu berkolaborasi dan berkompetisi dikancah internasional.
Salah satu perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya buku siswa dan buku guru yang telah disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku wajib sumber belajar di sekolah. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, yakni pendekatan scientific. Pendekatan ini lebih menekankan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan tiga model pembelajaran diantaranya adalah problem based learning, project based learning, dan discovery learning. Dalam pelaksanaannya pendekatan scientific ini menekankan lima aspek penting, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan komunikasi.
1.         Mengamati
Pada kurikulum 2013 metode ceramah tidak dilupakan, hanya dikurangi takarannya saja. Selain itu siswa dituntut aktif dalam menghadapi segala masalah. Aspek mengamati atau observasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dan media asli dalam rangka pembelajaran siswa yang mengutamakan kebermaknaan proses belajar, oleh karena itu guru dituntut harus paham materi sebelum menghadirkan siswa ke dunia nyata dengan mengamati sendiri semua fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi pelajarannya.
2.         Menanya
Bertanya merupakan salah satu pintu masuk siswa untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu bertanya dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. seorang guru harus menyediakan pembelajaran yang menimbulkan masalah. Artinya guru harus mampu menyediakan kegiatan pembelajaran yang menarik yang dapat menimbulkan rasa ngin tahu siswa.
3.         Mencoba
Dalam pelaksanaan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk mencoba sendiri, dan terlibat langsung dalam masalah yang dihadirkan guru. Dengan mencoba, siswa dapat menemukan bukti kebenaran dari teori yang sedang dipelajarinya. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen atau mencoba, siswa diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek keadaan atau proses tertentu.
4.         Menalar
Siswa dituntut untuk dapat memahami dengan benar pokok materi yang diajarkan guru. Siswa akan mudah menalar suatu materi ajar apabila pelajaran yang diajarkan tidak memberatkan mereka.
5.         Mempresentasikan
Dalam proses mengkomunikasikan semua permasalahan, siswa diminta mempresentasikan hasil kerja mereka.
Kelima aspek dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sangat berkaitan satu sama lain. Pada dasarnya, kelima aspek ini sudah pernah dilakukan oleh sebagian guru. namun pendalamannya dilakukan kembali di kurikulum 2013 untuk menyegarkan semangat pendidikan Indonesia.
Bicara mengenai kelebihan dan kekurangan, masing-masing kurikulum sebenarnya memiliki keduanya. Mana kurikulum yang terbaik sesuai dengan perkembangan zamannya itulah yang menjadi kurikulum pendidikan kita, seperti kurikulum 2013. Kurikulum tidak perlu diubah kalau zaman tidak menunjukkan perubahan. Tetapi karena zaman berubah dan terus berkembang, jelas sekali akademik juga ikut berkembang. Oleh karena itu kurikulum harus disesuaikan sehingga peserta didik mampu memecahkan masalah sesuai dengan perkembangan zamannya.
      Menurut saya kurikulum 2013 mungkin akan sukses apabila ada perubahan mindset para guru dalam proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran teacher centered learning (TCL) dimana pembelajaran berpusat pada guru menjadi proses pembelajaran student centered learning (SCL) dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Proses pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif tersebut hanya mungkin terwujud bila mindset guru telah berubah. Mengubah mindset guru seperti itu tidak mudah, karena sudah berpuluh-puluh tahun guru mengajar dengan model TCL, tidak mudah bila tiba-tiba guru harus berubah menjadi fasilitator dan motivator. Mengubah mindset guru itu lah yang menjadi PR bagi kita selaku calon guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Kegagalan mengubah mindset guru akan menjadi sumber kegagalan implementasi kurikulum 2013. Akan tetapi masalahnya adalah perubahan mindset guru tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat melainkan butuh waktu bertahun-tahun. Oleh karena itu untuk mengubah mindset tersebut harus dilakukan secara terus-menerus dengan cara mendorong guru untuk terus belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar