Jumat, 09 Desember 2016

Macam-macam Absolutisme



Absolutisme dualistic
Menggabungkan Dualisme denganabsolutisme, pandangan ini melihat matematika sebagai sesuatu yang pasti, terdiri dari kebenaran mutlak dan sangat tergantung pada kaidah. Perspektif secara keseluruhannya ditandai oleh dua ciri: (1) penataan dunia kedalam dikotomi sederhana, seperti kami dan mereka, baik dan buruk, benar dan salah, dan dikotomi sederhana lainnya; (2) tingkat kepentingan yang diberikan dan identifikasi terhadap para ahli. Dengan demikian nilai-nilai ini menekankan perbedaan yang kaku, aturan mutlak, dan otoritas paternalistik. Nilai tersebut konsisten dengan ekstrim dari moralitas yang bersifat konvensional, yang diidentifikasi oleh Kolhberg (1969) dan Gilligan (1982).
Absolutism multiplistic
Pandangan ini menggabungkan Multiplisitas dengan absolutisme, yang mana memandang matematika sebagai sesuatu yang pasti, kebenaran yang tidak meragukan dan dapat diterapkan atau digunakan dalam aneka ragam cara. Perspektif ini secara keseluruhan ditandai dengan liberality, banyaknya pendekatan dan kemungkinanyang dianggap valid, namun tidak memiliki dasar dalam memilih jawaban alternatif kecuali atas dasar utilitas/kemanfaatan dan pilihan yang bersifat pragmatis.
Hal ini membangun nilai-nilai yang berhubungan dengan hal tersebut dan berkaitan dengan aplikasi dan teknik karena bertentangan dengan prinsip-prinsip atau teori. Jadi matematika diterapkan secara bebas, tetapi tidak dipertanyakan atau diselidiki.
Absolutism relativistik
Berbagai perspektif sesuai dengan kategori ini, memiliki unsur-unsur yang sama. Matematika dipandang sebagai pusatnya pengetahuan yang dianggapbenar, tetapi kebenaran ini tergantung pada struktur dalam dari matematika (yaitu logika dan pembuktian) bukan mutlak. Perspektif intelektual dan moral secara keseluruhan mengakui adanya sudut pandang, interpretasi, perspektif, kerangka referensi dan sistem nilai yang berbeda. Dua sudut pandang dibedakan, menurut apakah hal tersebut merupakan perspektif terpisah atau terhubung.
Absolutisme relativistic terpisah.
Nilai-nilai moral yang terpisah dikombinasikan dengan absolutisme relativistik sehingga menyebabkan penekanan pada objektivitas dan aturan. Ideologi ini berfokus pada struktur, sistem formal dan relasi, perbedaan, kritik, analisis dan argumen. Dengan mengacu pada matematika, hal ini menyebabkanpenekanan pada hubungan logika inner dan pembuktian sesuai struktur formal teori matematis. Karena penekanan keseluruhan posisi ini adalah pada struktur, aturan dan bentuk, maka hal ini merupakan filosofi matematika subjektif yang sesuai.
Absolutisme relativistik terhubung.
Ideologi ini menggabungkan pandangan matematikaabsolutis dan Relativisme kontekstual dengan nilai-nilai yang terhubung satu sama lain. Atas dasar nilai-nilai ini, sudut pandang ini menekankan pada pengetahuan subyek, perasaan, peduli, empati, hubungan dan dimensi manusia dan konteks. Pengetahuan matematika dipandang sebagai hal yang mutlak, namun menekankan pada peran individu dalam mengetahui, dan kepercayaan dirinya dalam memahami, menguasai dan bagaimana memahami subjek. Karena dari penekanan ini, absolutisme progresif merupakan filosofi matematika subyektif dalam posisi ini.
Fallibilismerelativistik
Posisi ini menggabungkan pandangan fallibilist atas pengetahuan matematika (construtivism sosial) dan nilai-nilai terkait dengan keadilan sosial, dalam kerangka relativistik, dengan menerima adanya keberagaman perspektif intelektual dan moral. Dua tema sentral dari ideologi ini adalah masyarakat dan pembangunan. Pengetahuan dan nilai-nilai, keduanya berkaitan dengan masyarakat. Pengetahuan dipahami sebagai konstruksi sosial dan nilai-nilai berpusat pada keadilan sosial. Pengetahuan dan nilai-nilai keduanya berkaitan dengan pengembangan. Pengetahuan berkembang dan tumbuh, sedangkan keadilan sosial mengembangkan masyarakat  menjadi lebih adil dan egaliter. Hal ini merupakan posisi yang sangat konsisten dan terpadu karena prinsip-prinsip yang berpusat pada manusia mendukung pembangunan pada tiga tingkatan, yaitu pengetahuan, individu dan masyarakat sebagai suatu kesatuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar