Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu itu memiliki arti pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara matematis berdasarkan metode atau aturan tertentu,
yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang gejala tertentu dalam bidang
pengetahuan. sedangkan menurut Suria Sumantri (2001:3) ilmu itu merupakan salah
satu hasil pemikiran manusia dalam menjawab sebuah pertanyaan. Jadi, ilmu
pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang merupakan hasil pemikiran
manusia yang memilki metode atau cara tertentu yang berguna untuk umat agar
manusia dapat bermanfaat bagi kehidupan sendiri dan bagi kehidupan orang lain
di masa sekarang dan dimasa yang akan datang.
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang dapat diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. di dalam bahsa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yang memiliki arti mengolah
atau mengerjakan. bisa juga diartikan sebagai usaha untuk mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa
Indonesia.
Ilmu
merupakan alat bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri dan merubah
lingkungan, memiliki hubungan yang sangat erta dengan kebudayaan, ilmu dan
kebudayaan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Menurut Talcot
Parson (Suriasumantri, 1990:270) menyatakan bahwa ilmu dan kebudayaan itu
saling mendukung satu sama lain. Ilmu dan kebudayaan berada dalam posisi yang
saling tergantung dan saling mempengaruhi sabtara satu dengan yang lainnya.
Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari
kondisi kebudayaan. Sedangkan di pihak lain, pengembangan ilmu akan mempengaruhi
jalannya kebudayaan. Dengan kata lain perkembangan ilmu dan kebudayaan itu
memiliki dampak yang positif dan dampak negatif. Ketidakterlepasan antara ilmu
dan kebudayaan itu terlihat dari pernyataan bahwa ilmu merupakan bagian dari
kebudayaan, sedangkan eksistensi suatu budaya juga ditunjang dan dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu dan kebudayaan
dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang logam yang tidak dapat terpisahkan
keberadaannya.
Sumber :
Ravertz, Jerome R. 2014. Filsafat Ilmu Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar