Sabtu, 24 Desember 2016

Filsafat Sosial Dan Sosiologi



Filsafat sosial menempuh kebalikan jalan observasi sosiologi. Sosiologi bermaksud untuk mencapai pengetahuan yang selalu bertambah eksak tentang data positif. Filsafat sosial itu adalah data ontology dari segala sesuatu yang bersifat sosial, artinya inti sari dari hidup sosial itu dikembalikan ke pokok adanya manusia. Yang tercetus dalam setiap dan segala data sosial yang konkrit, misalnya hubungan pokok perorangan dengan hidup bersama.  Dalam hal ini, aliran-aliran filsafat bersimpangan. Pandangan-pandangan mengenai kepentingan umum, mengenai bentuk pemerintahan, dasar hukum dan keadilan, bergantung pada tanggapan terhadap hubungan perorangan dengan kehidupan bersama. Pandangan penting juga artinya untuk penentuan norma-norma untuk mengatur segala konkrit hubungan antar manusia. Untuk mendapat pengetahuan normatif tentang pengaturan tata tertib sosial, filsafat sosial melalui 2 fase :
1.     Fase pertama dibahas hubungan perorangan dalam kehidupan bersama.
2.    Fase kedua mengenai normative yang konkrit untuk tindakan sosial.
Sosiologi memaknai metode observasi dan berusaha menerangkan sebab-musabab suatu gejala sosial yang konkrit dari keadaannya yang lebih luas. Maka sosiologi tetap berada di bidang kejadian yang dapat diobservasi. Sosiologi melalui 5 fase :
1.     Fase pertama dapat dikatakan metode Histori. Dalam fase ini, dibahas suatu gejala sosial tersendiri bersama dengan elemen-elemen yang dapat diobservasi. Dalam artian memahami peristiwa masa silam kemudian menuntaskannya menjadi prinsip-prinsip yang bersifat umum.
2.    Fase kedua berupa pengukuran kejadian-kejadian yang akan dibahas. Inilah tugas metode statistic itu sendiri.
3.    Fase ketiga atau bisa disebut dengan Metode Komparatif yakni metode perbandingan.
4.    Fase keempat berupa penafsiran suatu hipotesis.
5.    Fase kelima dapat dikatakan metode Case-Study yang didalamnya mempelajari gejala yang nyata dalam kehidupan bermasyarakat berupa pembuktian kebenaran hipotesa itu sendiri.
Dilihat dari fasenya, tergambar jelas perbedaan antara Filsafat sosial dan Sosiologi. Walaupun pada dasarnya objek materiil dari objek penelitian kedua bidang ini sama, yakni Pengalaman sosial, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan antara filsafat sosial dan sosiologi yang lainnya antara lain yaitu filsafat sosial berdasarkan pengalaman sosial/kenyataan sosial. Sedangkan sosiologi berdasarkan aspek objektif (statistic, grafik, angket, dll). Filsafat sosial bersifat holistik (sebuah cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan dengan konsep pengakuan bahwa hal keseluruhan adalah sebuah kesatuan yang lebih penting dari pada bagian-bagian yang membentuknya. Sedangkan sosiologi bersifat parsial (sebagian dari suatu keseluruhan). Sosiologi mempelajari perilaku manusia sedangkan filsafat mengkaji perihal hakikat manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar