Proses
pendidikan ada dan berkembang seiring dengan berkembangnya proses kehidupan
manusia. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Prof. Rupert C.Lodge, yaitu “ in this
sense, life is education, and education is life ”, yang artinya seluruh
pendidikan merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan,
segala pengalaman sepanjang hidup memberikan pengaruh terhadap pola pendidikan
seseorang. Jika kita renungi pendapat Prof. Rupert C. Lodge di atas, maka
secara singkat dapat dipahami bahwa masalah pendidikan memerlukan jawaban
secara filosofis.
Bidang
filsafat pendidikan adalah juga masalah hidup dan kehidupan manusia, sebab
semua pengalaman yang dialami seseorang selama hidupnya dapat dikatakan sebagai
proses pendidikan. Pengertian pendidikan berarti usaha manusia dewasa secara
dewasa secara sadar dalam membimbing, melatih, mengajar, dan menanamkan
nilai-nilai dan pandangan hidup kepada manusia yang belum dewasa. Tujuannya,
agar menjadi manusia dewasa, bertanggung jawab, dan mampu mandiri sesuai sifat,
hakikat, dan ciri-ciri kemanusiaannya. Pendidikan formal di sekolah hanyalah
sebagian kecil dalam proses pendidikan dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan pengertian pendidikan secara luas,
berarti masalah kependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang
meliputi segala aspek kehidupan dan pengalaman yang dialami manusia sejak lahir
sampai mati. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat
berkaitan erat dengan proses kehidupan manusia seumur hidup. Oleh karena itu,
pendidikan mempunyai kedudukan penting yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia.
Manusia
adalah salah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi permukaan
bumi ini. Secara fisik, manusia berada pada tataran spesies yang sama dengan
hewan mamalia. Hal itu dikarenakan, ciri-ciri manusia hampir sama (atau bahkan
sama) dengan hewan jenis mamalia. Akan tetapi menurut karakter dan sifatnya,
manusia bisa dikategorikan ke dalam homo sapiens, homo feber, atau homo ludens.
Manusia juga bisa menjadi makhluk individu ataupun makhluk sosial. Semua itu
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai tujuannya.
Adapun pendidikan berasal dari kata
“didik” yang mendapat imbuhan me-,yang artinya memelihara dan memberi latihan.
Selanjutnya, pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam pengertian
yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah metode-metode
tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah
laku yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, Poerbakawatja dan Harahap,
pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orangd ewasa untuk dengan
pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu
menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
Dari berbagai definisi yang
berbeda-beda tersebut, ada satu hal yang menghubungkan kesemuanya, yaitu
pencapaian tujuan. Tujuan itu bermacam-macam. Ada yang bertujuan memelihara,
memberi latihan, memperoleh pengetahuan, pendewasaan, dan lain-lain.
Ada hubungan yang erat antara
filsafat, manusia, dan pendidikan. Hubungan tersebut dilihat dari berbagai
aspek, misalnya objek kajiannya manusia. Filsafat berarti berpikir mendalam
oleh manusia. Manusia mampu berfilsafat di bidang yang dia kuasai. Salah satu
kajian filsafat adalah pendidikan. Inilah keterkaitan antara ketiga hal
tersebut. Tujuan pendidikan merupakan bentuk pengkhususan dari tujuan hidup
manusia. Adapun berfilsafat merupakan upaya untuk penyelesaian maupun pemecahan
masalah terkait manusia, pendidikan, kesehatan, agama, dansebagainya.
Masalah-masalah yang dialami manusia akan dipikirkan secara mendalam
(berfilsafat) untuk kemudian dicapai penyelesaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar