Sabtu, 24 Desember 2016

Kedudukan Filsafat Bagi Kehidupan Manusia



Proses pendidikan ada dan berkembang seiring dengan berkembangnya proses kehidupan manusia. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Prof. Rupert C.Lodge, yaitu “ in this sense, life is education, and education is life ”, yang artinya seluruh pendidikan merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan, segala pengalaman sepanjang hidup memberikan pengaruh terhadap pola pendidikan seseorang. Jika kita renungi pendapat Prof. Rupert C. Lodge di atas, maka secara singkat dapat dipahami bahwa masalah pendidikan memerlukan jawaban secara filosofis.
Bidang filsafat pendidikan adalah juga masalah hidup dan kehidupan manusia, sebab semua pengalaman yang dialami seseorang selama hidupnya dapat dikatakan sebagai proses pendidikan. Pengertian pendidikan berarti usaha manusia dewasa secara dewasa secara sadar dalam membimbing, melatih, mengajar, dan menanamkan nilai-nilai dan pandangan hidup kepada manusia yang belum dewasa. Tujuannya, agar menjadi manusia dewasa, bertanggung jawab, dan mampu mandiri sesuai sifat, hakikat, dan ciri-ciri kemanusiaannya. Pendidikan formal di sekolah hanyalah sebagian kecil dalam proses pendidikan dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan pengertian pendidikan secara luas, berarti masalah kependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang meliputi segala aspek kehidupan dan pengalaman yang dialami manusia sejak lahir sampai mati. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses kehidupan manusia seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai kedudukan penting yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Manusia adalah salah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi permukaan bumi ini. Secara fisik, manusia berada pada tataran spesies yang sama dengan hewan mamalia. Hal itu dikarenakan, ciri-ciri manusia hampir sama (atau bahkan sama) dengan hewan jenis mamalia. Akan tetapi menurut karakter dan sifatnya, manusia bisa dikategorikan ke dalam homo sapiens, homo feber, atau homo ludens. Manusia juga bisa menjadi makhluk individu ataupun makhluk sosial. Semua itu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai tujuannya.
            Adapun pendidikan berasal dari kata “didik” yang mendapat imbuhan me-,yang artinya memelihara dan memberi latihan. Selanjutnya, pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, Poerbakawatja dan Harahap, pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orangd ewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
            Dari berbagai definisi yang berbeda-beda tersebut, ada satu hal yang menghubungkan kesemuanya, yaitu pencapaian tujuan. Tujuan itu bermacam-macam. Ada yang bertujuan memelihara, memberi latihan, memperoleh pengetahuan, pendewasaan, dan lain-lain.
            Ada hubungan yang erat antara filsafat, manusia, dan pendidikan. Hubungan tersebut dilihat dari berbagai aspek, misalnya objek kajiannya manusia. Filsafat berarti berpikir mendalam oleh manusia. Manusia mampu berfilsafat di bidang yang dia kuasai. Salah satu kajian filsafat adalah pendidikan. Inilah keterkaitan antara ketiga hal tersebut. Tujuan pendidikan merupakan bentuk pengkhususan dari tujuan hidup manusia. Adapun berfilsafat merupakan upaya untuk penyelesaian maupun pemecahan masalah terkait manusia, pendidikan, kesehatan, agama, dansebagainya. Masalah-masalah yang dialami manusia akan dipikirkan secara mendalam (berfilsafat) untuk kemudian dicapai penyelesaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar